Meet the owner
Filosofi Ngajikeun.id
Ngajikeun.id sebagai sebuah nama brand awal mulanya terinspirasi dari istilah ‘ngajikeun’ yang cukup populer di tanah Jawa. Istilah ngajikeun –menurut literatur— dimaksudkan sebagai sebuah tradisi pasca kematian berupa khataman Al Qur'an yang pada umumnya dilaksanakan oleh kalangan tertentu untuk menemani dan menghibur keluarga duka sekaligus mendoakan si mayyit. Aktivitas ini dilaksanakan setelah menyelesaikan tahlilan di malam hari (sekitar pukul 20.30 WIB) hingga tiba waktu dhuha di keesokan harinya. Jika khataman Al Qur'an belum selesai di malam pertama, maka akan dilanjutkan di malam-malam berikutnya hingga malam ke-7. Bahkan di beberapa kasus, jika yang meninggal adalah orang-orang kaya dan terpandang, tradisi tersebut bisa saja dilangsungkan selama 40 hari berturut-turut. (Aldien, 2022)
Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa asalnya, ngajikeun adalah tradisi khataman Al Qur'an pasca kematian. Namun sebagai brand, ngajikeun tidaklah dimaksudkan demikian, terlebih mempromosikan tradisi tersebut ke masyarakat umum secara global. Bukan seperti itu! Namun penulis berharap, setiap orang yang melihat dan/atau mendengar ‘ngajikeun.id’ maka yang terfikirkan adalah khataman al Qur'an (ngaji) dan kembali ke sisi-Nya (rojik’eun/lihat QS. 2: 156). Sehingga secara implisit, ngajikeun.id membawa misi bahwa mengkhatamkan al quran, atau minimal, membaca Al Qur'an dan mempelajarinya adalah kegiatan yang dijadikan sebagai sarana mencari ketenangan, penghibur duka sekaligus doa. Selagi sehat masih mengiringi, selagi kematian belum menghampiri.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits muttafaqun 'alaih, siapa yang membaca Al Qur'an dengan mahir (lancar), maka akan ditempatkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Dan siapa yang membaca Al Qur'an secara terbata-bata dan kesulitan, akan memperoleh dua pahala. 1 pahala karena telah membacanya, dan 1 lagi pahala karena jerih payahnya dalam mempelajarinya (thalabul 'ilmi). Di dalam hadits shahih lainnya juga disebutkan, bahwa siapa yang membaca satu huruf dari al Qu'ran, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya. Dan tidak dikatakan bahawa alif lam mim itu satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.
Wahai muslimah yang semoga senantiasa dinaungi dengan taufik, hidayah dan kasih sayang Allah. Membaca Al Qur'an memang akan memberikan banyak pahala dan beragam manfaat bagi pembaca dan pendengarnya. Namun jika menunggu dibacakan al Qur'an setelah kematian kita, tidak ada yang bisa menjamin, apakah akan ada yang membacakannya untuk kita atau tidak. Maka selagi masih diberi kesempatan dan nikmatnya sehat, yuk upgrade bacaan al Qur'an kita lagi.
Ngajikeun.id siapa menemani hiasi harimu dengan al Qur'an.
Karena...
Siapapun kita, pandai membaca al Qur'an adalah harga mati.
Whoever we are, being good at reciting the Koran is a must.
Refrensi:
Aldien, Haekal Fauzi. 2022. Tradisi Ngajikeun: Khataman Al Qur'an Pasca Kematian di Kota Tangerang Selatan [skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta