Coming Soon Program Tahfizh Online Mutqin Batch #6 (Batas Pendaftaran: Kamis, 24 April 2025)

atau kunjungi www.linkedin.com/in/siti-thohiroh-9aa2b3120 dan IG: @siti_thohiroh30

Pengalaman mengajar Al-Qur’an selama 9 tahun menjadikan perjalanan Siti Thohiroh sebagai refleksi dari perpaduan energi muda dan kedalaman keilmuan. Perpaduan ini terbentuk melalui pendidikan formal dan non-formal, serta komitmen pribadi sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Thohiroh merupakan pemegang ijazah sanad 30 juz Al-Qur’an binnazhor (melihat mushaf) jamak riwayat Hafsh dan Syu’bah dari ‘Ashim, bersanad hingga Rasulullah ﷺ (pada tingkatan ke-29). Ia juga termasuk pewaris sanad Qira’at Sab’ah untuk Surah Al-Fatihah.

Saat ini, Thohiroh tengah menempuh studi Magister Pendidikan di International Open University. Di tengah kesibukan akademiknya, ia tetap konsisten melanjutkan studi sanad bersama para ustaz/ah ulama, di antaranya adalah belajar matan Tuhfatul Athfal, matan al-jazariyyah, dan Adabul 'Alimu wal Muta'allim bersama Syekh Dr. Ahmad Elashri (Dosen Dirosah Islamiyah Universitas Al-Azhar, Mesir dan pewaris sanad Qiro'ah 'Asyroh), 2023; Belajar teori & talaqqi al-Qur'an riwayat 'Ashim bersama Ustazah Rusniyati, S.E. (Pewaris sanad Qiro'ah Sab'ah), 2024; talaqqi & mengambil ijazah al-Qur'an riwayat 'Ashim bersama Ustaz Rizki Abdullah, Lc.,M.Pd. (Pewaris Qiro'ah 'Asyroh sekaligus peraih beasiswa S2 di King Saud University, Saudi Arabia), 2025. Ia juga merupakan mahasantri program Diploma di Ma’had ‘Ilmi Darul Muqri, sebuah program kaderisasi calon pengajar Al-Qur’an Studi Islam.

Dikenal dengan pendekatannya yang hangat, sabar, dan mudah dipahami, Thohiroh mampu menjelaskan kaidah tajwid dengan cara yang jelas, baik untuk pemula maupun peserta tingkat lanjut. Hal ini didukung oleh perjalanannya selama empat tahun belajar intensif di asrama kampus (ma'had al-jami'ah) tempat ia mengenyam pendidikan S-1, satu tahun mengikuti berbagai dauroh (sesi online) bersama Syekh dari Mesir, mengikuti program-program Tahfizh Al-Qur’an tingkat nasional; dan 1 tahun mengikuti program kaderisasi pengajar al-Qur'an.

Sejak 2016, ia mengajar tajwid dan tahfizh kepada mahasiswi di Ma'had Al-Jami'ah. Pada awal 2023, ia memperluas pengajaran ke metode talaqqi/tashih tilawah (perbaikan bacaan langsung) untuk para muslimah dewasa dari Indonesia, Malaysia, Singapura, serta WNI yang tinggal di Qatar. Pada 2024, ia mendirikan ngajikeun.id (IG: @ngajikeun.id), sebuah platform belajar Qur’an yang fleksibel bagi muslimah, namun tetap mengutamakan kualitas.

Dengan pengalaman mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di berbagai lintas cabang sejak tahun 2004 hingga pernah mewakili daerahnya ke tingkat nasional, Thohiroh menggabungkan kedalaman ilmu, pengalaman dan ketulusan dalam setiap sesi pengajarannya.

Sebagai seorang istri dan ibu, Thohiroh sangat memahami tantangan nyata yang dihadapi wanita dalam menyeimbangkan peran keluarga, pekerjaan, dan pertumbuhan pribadi. Hal ini membentuk pendekatan mengajarnya yang suportif dan fleksibel.

Bagi Siti Thohiroh, mengajar Al-Qur’an bukan sekadar profesi, melainkan bentuk rasa syukur atas setiap anugerah yang Allah berikan, zakat atas ilmu yang telah ditipkan, dan upaya menjaga warisan keotentikan dan keunikan ragam bacaan al-Qur'an.

Temukan informasi lainnya mengenai Siti Thohiroh melalui LinkedIn: www.linkedin.com/in/siti-thohiroh-9aa2b3120 dan Instagram: @siti_thohiroh30

Siti Thohiroh

Filosofi Ngajikeun.id

Ngajikeun.id sebagai sebuah nama brand awal mulanya terinspirasi dari istilah ‘ngajikeun’ yang cukup populer di tanah Jawa. Istilah ngajikeun –menurut literatur— dimaksudkan sebagai sebuah tradisi pasca kematian berupa khataman Al Qur'an yang pada umumnya dilaksanakan oleh kalangan tertentu untuk menemani dan menghibur keluarga duka sekaligus mendoakan si mayyit. Aktivitas ini dilaksanakan setelah menyelesaikan tahlilan di malam hari (sekitar pukul 20.30 WIB) hingga tiba waktu dhuha di keesokan harinya. Jika khataman Al Qur'an belum selesai di malam pertama, maka akan dilanjutkan di malam-malam berikutnya hingga malam ke-7. Bahkan di beberapa kasus, jika yang meninggal adalah orang-orang kaya dan terpandang, tradisi tersebut bisa saja dilangsungkan selama 40 hari berturut-turut. (Aldien, 2022)


Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa asalnya, ngajikeun adalah tradisi khataman Al Qur'an pasca kematian. Namun sebagai brand, ngajikeun tidaklah dimaksudkan demikian, terlebih mempromosikan tradisi tersebut ke masyarakat umum secara global. Bukan seperti itu! Namun penulis berharap, setiap orang yang melihat dan/atau mendengar ‘ngajikeun.id’ maka yang terfikirkan adalah khataman al Qur'an (ngaji) dan kembali ke sisi-Nya (rojik’eun/lihat QS. 2: 156). Sehingga secara implisit, ngajikeun.id membawa misi bahwa mengkhatamkan al quran, atau minimal, membaca Al Qur'an dan mempelajarinya adalah kegiatan yang dijadikan sebagai sarana mencari ketenangan, penghibur duka sekaligus doa. Selagi sehat masih mengiringi, selagi kematian belum menghampiri.


Sebagaimana dijelaskan dalam hadits muttafaqun 'alaih, siapa yang membaca Al Qur'an dengan mahir (lancar), maka akan ditempatkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Dan siapa yang membaca Al Qur'an secara terbata-bata dan kesulitan, akan memperoleh dua pahala. 1 pahala karena telah membacanya, dan 1 lagi pahala karena jerih payahnya dalam mempelajarinya (thalabul 'ilmi). Di dalam hadits shahih lainnya juga disebutkan, bahwa siapa yang membaca satu huruf dari al Qu'ran, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya. Dan tidak dikatakan bahawa alif lam mim itu satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.

Wahai muslimah yang semoga senantiasa dinaungi dengan taufik, hidayah dan kasih sayang Allah. Membaca Al Qur'an memang akan memberikan banyak pahala dan beragam manfaat bagi pembaca dan pendengarnya. Namun jika menunggu dibacakan al Qur'an setelah kematian kita, tidak ada yang bisa menjamin, apakah akan ada yang membacakannya untuk kita atau tidak. Maka selagi masih diberi kesempatan dan nikmatnya sehat, yuk upgrade bacaan al Qur'an kita lagi.

Ngajikeun.id siapa menemani hiasi harimu dengan al Qur'an.

Karena...

Siapapun kita, pandai membaca al Qur'an adalah harga mati.

Whoever we are, being good at reciting the Koran is a must.


Refrensi:

Aldien, Haekal Fauzi. 2022. Tradisi Ngajikeun: Khataman Al Qur'an Pasca Kematian di Kota Tangerang Selatan [skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta